Frame, Chasis atau rangka pada sepedamotor seperti juga rangka pada manusia atau hewan, berfungsi untuk memberi bentuk bodi dan tempat menempelnya komponen komponen sepeda motor. Ditinjau dari segi struktur atau bentuk rangka mempunyai fungsi antara lain harus mampu menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta komponen-komponen lain yang ada dalam sepeda motor. Oleh karena itu rangka sebaiknya kuat dan kaku tapi ringan. Sedangkan jika ditinjau dari segi geometri, rangka harus sesuai dengan geometri yang diinginkan sistem kemudi dan suspensi. Rangka juga harus mampu menjaga roda tetap sejajar lurus antara depan dan belakang.
Bahan utama rangka sepeda motor adalah plastik dan logam. Bagian rangka yang terbuat dari plastik misalnya penahan angin, penutup rangka dan pelindung roda. Sedangkan bagian utama yang terbuat dari logam, misalnya rangka utama, kemudi, lengan ayun dan dudukan mesin. Teknologi rangka sepeda motor dapat dikatakan tidak mengalami perkembangan yang pesat. Sejak dulu konstruksi rangka relatif sama. Bentuk komponen rangka pada dasarnya ada tiga macam, yaitu silinder (contohnya penghubung rangka dan poros kemudi), persegi (contohnya lengan ayun), dan plat (contohnya dudukan jok). Rangka berkaitan erat dengan bodi. Oleh karena itu bentuk rangka mempengaruhi bentuk bodi motor. Kalau terjadi kerusakan pada rangka, maka akan menimbulkan kerusakan pada bodi juga karena bodi menempel pada rangka.
Frame, Chasis atau rangka pada sepeda motor ada beberapa tipe, yaitu:
1. Single Crade Frame,
Rangka single cradle adalah rangka sepeda motor awal dan memiliki bentuk yang paling sederhana. Pada Rangka tipe ini mesin dikelilingi oleh pipa logam. Pipa utama yang terletak diatas umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding pipa lainnya. Jenis motor yang banyak memakai chasis ini adalah motor klasik seperti Zundapp. Motor offroad juga banyak yang memakai rangka ini.
2. Double crade Frame,
Rangka Double cradle merupakan pengembangan dari rangka single cradle dengan modifikasi pada penambahan jumlah pipa penyangga mesin. Rangka jenis ini diyakini lebih kaku, lebih kuat, dan lebih ringan dibandingkan dengan rangka single cradle, karena pemakaian pipa berdiameter lebih kecil. Walaupun sekarang banyak tergantikan oleh jenis rangka perimeter, rangka double cradle banyak di pakai pada sepeda motor harian seperti Yamaha Scorpio, Kawasaki Ninja R/L/RR /KRR 150, Bajaj Pulsar dts-i 180 dan lain-lan.
3. Backbone Frame (Rangka Tulang Punggung),
Rangka Tulang Punggung terdiri dari Pipa utama tunggal yang menjadi tempat mesin menggantung. Rangka ini cukup sederhana dan ongkos produksinya terbilang cukup ekonomis. Biasanya para perancang juga menambah batang pipa dibagian depan yang mengarah kebawah untuk membantu menyangga mesin, seperti yang terlihat di Rangka Honda Tiger dan Honda Megapro dan beberapa motor bebek.
4. Perimeter Frame,
Sering kita salah kaprah menyebut jenis rangka perimeter menjadi rangka deltabox. Rangka perimeter ini paling banyak digunakan pada motor sport modern. Ada yang menyebut rangka jenis ini sebagai Twin Spar Frame. Konsep dasar desain rangka perimeter adalah memperpendek jarak antara setang setir dan lengan ayun, dengan tujuan agar segala macam efek-efek mekanika bahan pembuat rangka seperti elastisitas serta getaran akibat raungan mesin yang sedang dipacu dapat diminimalisasi sehingga dapat menambah kekakuan (Rigidity) sepeda motor. Segala efek-efek kelendutan akibat jarak setang dan lengan ayun yang panjang dapat dikurangi. Awalnya Rangka ini memakai bahan baja, tapi sekarang umumnya beralih ke pemakaian allumunium alloy untuk mengurangi beban motor seperti yang dipakai pada motor V-Ixion. Bahkan untuk motor balap, bahan yang digunakan dapat berupa serat karbon yang notabenenya lebih ringan tapi lebih kuat.
5. Trellis Frame (Rangka Teralis),
Rangka teralis banyak digunakan pada sepeda motor italia. Rangka ini menganut konsep dan dasar pemikiran yang sama dengan rangka perimeter tentu dengan perbedaan bentuk. Rangka Teralis biasanya berbentuk jalinan pipa-pipa turbular yang dilas satu-persatu. Bagi Produsen sepeda motor seperti Ducati dan MV agusta, memproduksi rangka teralis lebih murah daripada rangka perimeter. Rangka Perimeter akan ekonomis jika telah menyentuh basis produksi masal. Biaya riset rangka teralis pun murah. Semakin banyak pipa-pipa menyilang maka rangka akan semakin kaku, begitu juga sebaliknya. Tugas dari para periset sasis ducati menentukan setingan kekakuan rangka yang diinginkan dengan hanya menambah dan mengurangi potongan pipa pada rangka. Bayangkan dengan apa yang dilakukan untuk menentukan setingan kekakuan rangka perimeter yang tepat. Para periset harus menghitung berbagai macam variable macam kerapatan bahan dll, belum lagi harus membuat prototype baru setiap kali riset.
6. Monocoque Frame (Rangka Monokok),
Rangka monokok boleh dibilang rangka multi fungsi. Selain menjalankan fungsi rangka pada umumnya, rangka monokok bisa berfungsi sebagai tangki bahan bakar dan lain-lain sehingga rangka benar-benar merupakan bagian fisik utama motor yang terintegrasi secara utuh. Skuter Vespa Piagio merupakan contoh sepeda motor yang mengaplikasikan rangka jenis ini. Kawasaki Zx14 merupakan salah satu sportbike yang mengaplikasikan tipe rangka monokok.
Related article:
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_X_KEMUDI,_SUSPENSI_DAN_RANGKA_JALIUS
http://krisnadipayana2.wordpress.com/2009/02/10/type-type-chasis-rangka-motor/